Oleh: Gusriawan S Wahid
Di tengah kerumunan mahasiswa yang tengah menyuarakan aspirasinya dalam aksi demo bertajuk “Indonesia Gelap” tampak hadir sekumpulan ibu-ibu yang ikut sibuk menenteng kotak-kotak berisikan jajanan dan minuman sambil membagikannya kepada para peserta demo.
Dalam liputan redaksi Tempo, Nada seorang ibu berusia 44 tahun mengatakan bahwa ini merupakan hasil insiatif dirinya beserta teman-teman para ibu-ibu lainnya
“Jadi sebenarnya ini kami ya inisiatif ibu-ibu aja temenan, terus emang karena melihat adek-adek hari ini mau demo, kita pengen nyumbang. yang kita sumbang ya makanan gitu. jadi ya kita ke sini bawa makanan buat semangatnya adek-adek (mahasiswa),” kata Nada saat diwawancarai oleh jurnalis Tempo di area sekitar Patung Kuda.
Kamis, 20 Februari 2025, mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi termasuk aliansi BEM-SI turun ke jalan memadati Jakarta dalam aksi demo bertajuk “Indonesia Gelap”.
Herianto, selaku Koordinator Pusat BEM SI, menyampaikan bahwa demonstrasi ini akan dimulai pada pukul 14.00 WIB dan akan terus berlanjut hingga ada perwakilan dari Istana Negara yang menemui peserta aksi. “Kami akan menggelar aksi di sekitar Patung Kuda, dekat Istana,” ungkapnya dalam pesan singkat kepada Tempo, Kamis, 20 Februari 2025.
Dalam unjuk rasa ini, BEM SI membawa sembilan tuntutan utama, di antaranya meminta pemerintah mengkaji ulang Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025, mengevaluasi kebijakan makan bergizi gratis, serta meningkatkan transparansi dalam proyek pembangunan dan pemanfaatan pajak rakyat. Mereka juga mendesak agar RUU Perampasan Aset segera disahkan, menolak keterlibatan ganda TNI dalam urusan sipil, serta menolak revisi UU Minerba yang dinilai bermasalah. Selain itu, mereka mendesak penghapusan impunitas, penyelesaian kasus pelanggaran HAM berat di masa lalu, serta peningkatan mutu pendidikan dan layanan kesehatan. Tuntutan terakhir mereka adalah menolak keterlibatan Presiden ke-7, Joko Widodo, dalam pemerintahan Prabowo Subianto.
Foto: Kompas.id
