Inklusif Mesjid Al-Jihad Banjarmasin

Masjid tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga memiliki peran penting dalam pembinaan sosial masyarakat. Salah satu contohnya adalah Masjid Al-Jihad di Banjarmasin, yang sejak awal berdirinya sudah menjadi simbol perjuangan dan kebersamaan warga.

Nama “Al-Jihad” sendiri memiliki sejarah yang erat dengan upaya komunitas Muhammadiyah dalam memperoleh tanah di Jalan Cempaka Besar. Demi memastikan masjid dapat berdiri di lokasi tersebut, warga perserikatan berinisiatif menggalang dana hingga rela menjual harta benda mereka. Masjid yang akhirnya diresmikan pada 11 Juli 1969 ini bukan hanya menjadi tempat beribadah, tetapi juga pusat kegiatan keagamaan, pendidikan, dan sosial bagi masyarakat sekitar.

Sebagai ruang berkumpul dan berbagi, masjid memiliki potensi besar untuk memperkuat solidaritas sosial dan membangun karakter masyarakat yang lebih peduli dan inklusif.

Meskipun mesjid Al-Jihad merupakan di bawah naungan Muhammadiyah, tetapi menurut Taufik Hidayat, selaku Ketua Takmir Mesjid Al-Jihad, mereka ingin mesjid Al-Jihad difungsikan sebagaimana pada umumnya, yaitu dirasakan oleh seluruh umat Islam.

Sebagai contoh, mesjid Al-Jihad yang selalu menyelenggarakan sholat jenazah, justru 70% jenazahnya tidak berasal dari simpatisan atau warga perserikatan Muhammadiyah. Lebih-lebih, hampir setiap hari, di waktu Zuhur dan Ashar, selalu ada sholat jenazah. Tidak hanya 1 jenazah, tetapi lebih dari 1 jenazah.

Demi mengembangkan dakwah berkemajuan, sesuai dengan visi mesjid Al-Jihad, yaitu “Masjid Sejuta Jemaah, Makmur Memakmurkan”, maka mesjid Al-Jihad menyediakan penyelenggaraan jenazah, khitan massal gratis, perpustakaan, bank sampah, klinik kesehatan gratis, buka puasa bersama Senin dan Kamis, santunan bagi kaum dhuafa, dan sebagainya. Bahkan, demi kenyamanan kaum disabilitas dalam beribadah, mesjid Al-Jihad menyediakan eskalator, kursi roda, dan tongkat bagi mereka yang membutuhkan.

Baca Juga  Menanamlah Sebelum Ditanam: Implementasi Sikap Moderasi Beragama dalam Pelestarian Lingkungan

Maka tidak heran, jika mesjid Al-Jihad dianugerahi sebagai Masjid Unggulan Percontohan Nasional dalam ajang Cabang Ranting Masjid (CRM) Award 2024 yang diadakan oleh Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pembinaan Masjid (LPCR-PM) Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Palembang pada 3 November 2024.

Mesjid Al-Jihad juga turut merayakan gencatan senjata di Gaza dengan membagikan potongan semangka sebagai bentuk simbolis setelah sholat Jumat pada 17 Januari 2025.

(Muhammad Torieq Abdillah)