Menilai Pemilu 2024 Secara Adil

Penulis: M. Torieq Abdillah

Editor: Gusriawan S Wahid

Pemilu 2024 tinggal menghitung hari saja. Antusiasme merajai segala penjuru karena setiap detik membawa kita lebih dekat pada momentum penentu arah kebijakan negara. Ya, tepat pada tanggal 14 Februari 2024, kita akan menentukan siapa yang akan memimpin negeri ini selama lima tahun ke depan. Tidak hanya pemilihan presiden dan wakil presiden, tetapi juga pemilihan legislatif dari tingkat nasional hingga tingkat lokal, menjadi sorotan utama. Kebijakan yang akan dihasilkan dari proses ini akan membentuk landasan bagi perjalanan negara kita.

Namun, di tengah euforia pemilihan, seringkali kita melupakan satu hal yang krusial, yaitu perlunya berlaku adil terhadap setiap pasangan calon presiden dan wakil presiden. Terlalu sering kita terjebak dalam perdebatan tentang capres-cawapres favorit kita, tanpa memberikan ruang yang cukup bagi pandangan objektif terhadap pasangan calon lainnya. Apakah kita pernah berhenti sejenak untuk menilai setiap pasangan calon secara adil, tanpa terpengaruh oleh preferensi pribadi?

Berlaku adil di sini tidak hanya sekadar menahan diri dari menyuarakan dukungan kepada pasangan calon tertentu, tetapi juga berarti mampu melihat kelebihan dan kekurangan setiap pasangan calon dengan obyektif. Kita tidak boleh terjebak dalam pola pikir yang subjektif, yang hanya menghakimi pasangan calon lain berdasarkan pandangan partisan atau kepentingan pribadi.

Pentingnya berlaku objektif dalam menilai pasangan calon tidak bisa diabaikan. Objektivitas mengacu pada kemampuan untuk melihat keadaan sebenarnya tanpa terpengaruh oleh pendapat atau pandangan pribadi. Ini bukan hanya tentang mengakui kelebihan pasangan calon yang tidak kita dukung, tetapi juga tentang memberikan apresiasi yang seimbang terhadap semua pihak.

Sulit memang untuk mengubah sudut pandang kita, terutama jika sudah terlanjur terikat pada pilihan tertentu. Namun, kemampuan untuk bersikap objektif merupakan hal yang sangat diperlukan dalam membangun pemahaman yang lebih mendalam tentang dinamika politik dan tata kelola negara. Dengan bersikap adil, kita tidak hanya membuka diri terhadap berbagai sudut pandang, tetapi juga membantu mengurangi polarisasi dan konflik yang seringkali terjadi dalam konteks politik.

Jadi, marilah kita berkomitmen untuk berlaku adil dan objektif dalam menyikapi setiap pasangan calon presiden dan wakil presiden. Kita tidak boleh terjebak dalam pola pikir yang sempit dan memihak, tetapi harus mampu melihat gambaran yang lebih luas demi kebaikan bersama. Dengan demikian, kita dapat memastikan bahwa pemilu 2024 akan diwarnai oleh sikap adil dan penuh toleransi dari semua pihak.