Penulis: Muhammad Torieq Abdillah, S.H.
Pada 8 Agustus lalu, Manchester United, salah satu klub sepak bola dengan basis suporter terbanyak di dunia melakukan gebrakan baru. Secara resmi, Manchester United mengakui bahwa komunitas suporter mereka beragama Islam yang bernama Manchester United Muslims Supporters Club (MUMSC) sebagai satu-satunya komunitas suporter yang beragama Islam yang diakui.
MUMSC memiliki misi, yaitu menyatukan suporter Manchester United dari latar belakang budaya dan agama yang berbeda dengan memiliki kesamaan semangat, rasa hormat, dan inklusivitas. Artinya, meskupun berlabel sebagai komunitas suporter klub sepak bola dari satu agama, tetapi MUMSC membuka kebersamaan dan kesetaraan bagi siapa saja.
Selain sebagai suporter Manchester United ketika berlaga di stadion, MUMSC juga berupaya untuk memberikan dampak positif di luar stadion seperti melakukan penggalangan dana, membuat acara menarik, dan lainnya hasil dari memanfaatkan persatuan sepak bola untuk menginspirasi kebaikan, empati, dan solidaritas.
Secara tidak langsung, komunitas kolektif ini menunjukkan bahwa orang muslim di Inggris sebagai basis suporter Manchester United tidak membedakan siapa pun. Label muslim dalam komunitas tersebut hanya memiliki 2 kesamaan, yaitu sama-sama sebagai suporter Manchester United dan beragama Islam. Spirit ajaran Islam disebarkan sebagai bentuk representasi Islam rahmatan lil ‘alamin, sekaligus menepis stereotipe buruk terhadap Islam.
Perlu diketahui, akhir-akhir ini terjadi kerusuhan di Inggris dengan sentimen kepada kaum muslim dan anti imigran yang diprovokasi oleh haluan kanan Inggris. Hal ini terjadi akibat adanya pembunuhan massal kepada siswa di sana dan haluan kanan Inggris membuat berita palsu bahwa pelakunya seorang muslim hingga akhirnya kerusuhan terjadi di banyak kota di Inggris.
Dengan adanya MUMSC, mereka menunjukkan bahwa mereka komunitas yang mengedepankan humanistis dan inklusivitas sehingga secara tidak langsung juga dapat menekan sentimen kepada kaum muslim.